Baru-baru ini, sejumlah penemuan menarik telah mengungkap lebih banyak tentang peradaban Suku Maya:
Penggunaan Teknik eDNA untuk Mengungkap Ritual Suku Maya: Para peneliti menggunakan teknik DNA lingkungan (eDNA) untuk menganalisis sampel dari noda gelap di bawah lapangan bola kuno di Yaxnohcah. Analisis ini mengidentifikasi DNA dari empat spesies tumbuhan yang diyakini digunakan dalam ritual Suku Maya, termasuk pohon jool yang kulitnya digunakan untuk membungkus benda upacara, dan xtabentún, tumbuhan dengan sifat halusinogen. Penemuan ini memberikan wawasan baru tentang praktik ritual dan keagamaan Suku Maya.
Penemuan Kota Besar Suku Maya yang Hilang di Meksiko: Arkeolog menemukan kota besar Suku Maya yang hilang, dinamai Valeriana, di dalam hutan rimba di bagian selatan Campeche, Meksiko. Penemuan ini dilakukan menggunakan survei radar yang memetakan struktur di bawah vegetasi (LiDAR). Kota ini memiliki piramida dan struktur monumental lainnya, menunjukkan kompleksitas dan luasnya peradaban Suku Maya yang sebelumnya tidak diketahui.
Teknologi LiDAR Mengungkap Kompleksitas Peradaban Maya di Guatemala: Penggunaan teknologi Light Detection and Ranging (LiDAR) telah memungkinkan para ilmuwan untuk melihat di balik hutan tropis lebat di Guatemala dan menemukan lebih dari 400 pemukiman baru yang mencakup wilayah sekitar 650 mil persegi. Penemuan ini mengungkap jaringan jalan raya, kanal irigasi, dan struktur monumental yang menunjukkan tingkat organisasi sosial dan ekonomi yang tinggi dalam peradaban Maya.
Penemuan-penemuan ini memperkaya pemahaman kita tentang kehidupan, tradisi, dan kompleksitas peradaban Suku Maya kuno.
- Sistem Kalender yang Rumit dan AkuratSuku Maya memiliki beberapa kalender, termasuk Kalender Haab’ (365 hari, mirip kalender modern) dan Tzolk’in (260 hari, digunakan untuk ritual keagamaan). Mereka juga memiliki Kalender Hitungan Panjang, yang digunakan untuk melacak waktu dalam ribuan tahun dan sering dikaitkan dengan ramalan "kiamat 2012" (yang sebenarnya adalah siklus baru dalam kalender mereka).
- Tidak Menggunakan Logam dalam Arsitektur, tapi Mampu Membangun Kota BesarBangunan dan piramida mereka dibuat dari batu kapur, tanpa menggunakan alat logam seperti besi atau baja. Meski begitu, mereka berhasil membangun kota-kota besar seperti Tikal, Palenque, dan Chichén Itzá yang masih berdiri hingga sekarang.
- Mereka Menggunakan Sistem Tulisan Hieroglif yang RumitSuku Maya memiliki salah satu sistem tulisan paling kompleks di dunia kuno, yang terdiri dari lebih dari 800 simbol hieroglif. Tulisan ini digunakan untuk mencatat sejarah, astronomi, dan ritual keagamaan.
- Pengorbanan Manusia sebagai Bagian dari KepercayaanPengorbanan manusia adalah bagian dari ritual keagamaan mereka. Korban sering kali dilempar ke dalam sumur suci (cenote) atau dipersembahkan di atas altar kuil sebagai bentuk penghormatan kepada para dewa.
- Menggunakan Bola Karet untuk Permainan OlahragaSuku Maya memiliki permainan bola yang disebut Pok-A-Tok, menggunakan bola karet padat. Permainan ini dimainkan di lapangan batu besar, dan dalam beberapa kasus, pemain yang kalah bisa dikorbankan kepada para dewa.
- Teknologi Hidrolik Canggih untuk Irigasi dan Pengumpulan AirMeskipun hidup di daerah yang terkadang mengalami kekeringan, Suku Maya mengembangkan sistem irigasi, waduk besar, dan kanal bawah tanah untuk menyimpan air hujan dan mendistribusikannya ke kota-kota mereka.
- Memodifikasi Bentuk Kepala dan Gigi untuk KecantikanSuku Maya menganggap dahi yang rata dan panjang sebagai simbol kecantikan. Untuk itu, mereka mengikat kepala bayi dengan papan kayu agar bentuk tengkorak menjadi lebih lonjong. Mereka juga menanam batu giok atau batu mulia pada gigi untuk memperindah senyuman mereka.
- Masih Ada Keturunan Maya yang Hidup hingga SekarangWalaupun peradaban Maya kuno runtuh, keturunan mereka masih hidup di Meksiko, Guatemala, Belize, Honduras, dan El Salvador. Beberapa dari mereka masih berbicara dalam bahasa Maya dan menjaga tradisi nenek moyang mereka.
Suku Maya benar-benar peradaban yang luar biasa dengan banyak inovasi dan budaya yang masih menginspirasi hingga kini!.
By. @Septadhana AI
No comments:
Post a Comment