Oda Nobunaga, lahir di Provinsi Owari, Jepang pada 1 Juni 1534, merupakan salah satu tokoh paling penting dalam sejarah Jepang, memainkan peran kunci dalam mengakhiri periode panjang Perang Feodal, yang dikenal sebagai Sengoku Jidai (Periode Negara-Negara Berperang).
Era ini ditandai oleh fragmentasi politik dan konflik militer yang konstan, di mana baik shogun maupun kaisar hanyalah boneka yang tak berdaya.
Ayahnya, Oda Nobuhide, adalah seorang daimyo (tuan feodal) kelas bawah yang menguasai wilayah di sekitar Kastil Nagoya. Meskipun berasal dari latar belakang yang tidak terlalu terkemuka, Nobunaga berhasil mengumpulkan kekayaan dan pasukan pengikut militer yang terhormat, membangun fondasi bagi kebangkitannya.
Ia adalah seorang pejuang dan pejabat pemerintah yang ambisius, yang tindakannya menggulingkan Keshogunan Ashikaga (atau Muromachi) yang telah berkuasa sejak 1338 dan mengakhiri era yang secara nominal baru berakhir pada 1573.
Masa muda Nobunaga diwarnai oleh perilaku yang eksentrik, memberinya julukan "Badut Owari" atau "Si Bodoh Hebat/Si Idiot". Beberapa sarjana berpendapat bahwa eksentrisitas ini mungkin merupakan siasat strategis untuk bertahan hidup dari persaingan internal setelah kematian ayahnya pada 1551.
Namun, di balik persona "badut" tersebut, tersembunyi kecerdikan strategis dan keberanian yang luar biasa. Ia cepat memanfaatkan penemuan baru, menjadi daimyo pertama yang mengorganisir unit-unit yang dilengkapi dengan senapan (matchlock), meskipun ia sendiri diduga lebih menyukai tombak.
Nobunaga menunjukkan kekejaman dan ketegasan yang tak tertandingi dalam upayanya menyatukan Jepang tengah, dan tindakannya yang paling brutal sering kali diarahkan pada institusi keagamaan.
Mengapa samurai ambisius ini dikenal sebagai "Raja Iblis" yang melakukan tindakan brutal, bahkan terhadap sekte-sekte Buddhis yang kuat?
Selengkapnya: https://nationalgeographic.grid.id/.../oda-nobunaga...
No comments:
Post a Comment