Sumpah Pemuda 28 OKTOBER 2021
Sumpah Pemuda adalah satu tonggak utama dalam sejarah pergerakan kemerdekaan Indonesia. Ikrar ini dianggap sebagai kristalisasi semangat untuk menegaskan cita-cita berdirinya negara Indonesia.
Pada Kongres Pemuda kedua yang diselenggarakan 27-28 Oktober 1928 di Jakarta, menghasilkan keputusan yang akrab disebut "Sumpah Pemuda". Berikut ini adalah bunyi tiga keputusan kongres tersebut sebagaimana tercantum pada prasasti di dinding Museum Sumpah Pemuda.
Pertama: Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah Indonesia.
Kedua: Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.
Ketiga: Kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatun, bahasa Indonesia.
Istilah Sumpah Pemuda sendiri tidak muncul dalam putusan kongres tersebut, melainkan diberikan setelahnya.
Dia adalah Muhammad Yamin, aktor utama dibalik dirumuskannya tiga poin penting dalam sumpah pemuda.
Pria kelahiran Talawi, Sawahluntu, Sumatera Barat, 24 Agustus 1903, ini memang dikenal sebagai sastrawan, sejarawan, budayawan, politikus, dan ahli hukum yang telah dihormati sebagai pahlawan Nasional Indonesia.
Berawal dari notulen rapat Singkatnya, pada tahun 1928, ketika akan ada Konggres Pemuda II 1928, maka Sugondo terpilih jadi Ketua atas persetujuan Drs. Mohammad Hatta sebagai ketua PPI di Negeri Belanda dan Ir. Sukarno (yang pernah serumah di Surabaya) di Bandung.
Selain Soegondo, kandikat ketua lainnya adalah pemuda bernama Mohammad Yamin. Ya, pada saat itu, Mohammad Yamin adalah salah satu kandidat ketua.
Namun, kongres pemuda membutuhkan ketua yang sangat netral. Sementara itu, ia berasal dari Jong Sumatra. Akhirnya, Soegondo dipilih sebagai Ketua. Yamin diangkat menjadi Sekretaris.
Saat itu, notulen rapat masih ditulis ke dalam bahasa Belanda. Penunjukan Mohammad Yamin sebagai Sekretaris terasa begitu tepat karena dialah salah satu peserta yang mahir berbahasa Indonesia sehingga hal-hal yang perlu diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia yang benar bukanlah hambatan. Pada sesi terakhir Kongres Pemuda II, Soenario, perwakilan dari kepanduan (sekarang pramuka), berpidato. Saat itulah Yamin yang duduk di sebelah Soegondo menyodorkan secarik kertas kepada Soegondo seraya berbisik, “Ik heb een elganter formuleren voor de resolutie (saya mempunyai rumusan resolusi yang lebih luwes).”
Di atas secarik kertas itu, tertulis tiga frasa yang kemudian dikenal sebagai trilogi sumpah pemuda, yaitu satu nusa, satu bangsa, satu bahasa.
Selanjutnya Soegondo memberi paraf pada secarik kertas itu yang menyatakan setuju, dan diikuti oleh anggota lainnya yang menyatakan setuju juga.
Museum Sumpah Pemuda di Jalan Kramat Raya No. 106
Museum Sumpah Pemuda menjadi tempat lagu kebangsaan Indonesia Raya pertama kali diperdengarkan di depan Kongres Pemuda pada 28 Oktober, 93 tahun silam. Sang pencipta lagu, WR Supratman melantunkan secara instrumental lagu Indonesia Raya dengan biola model Amatus miliknya.
Siapa Sie Kong Liong itu?
Dia Sie Kong Liong, Pemuda Tionghoa di Sejarah Sumpah Pemuda
Mulai dari menyediakan tempat, juga turut menjadi peserta, memuat serta merekam lantunan "Indonesia Raya" untuk pertama kalinya. Salah satu tokoh Tionghoa yang turut berperan dalam Kongres Pemuda II adalah Sie Kong Liong.
Sebelah kiri merupakan masa tua, tengah masa muda, dan kanan ialah istrinya.
Menurut catatan yang ada, Museum Sumpah Pemuda pada awalnya adalah rumah tinggal milik Sie Kong Liang. Gedung didirikan pada permulaan abad ke-20. Sejak 1908 Gedung Kramat disewa pelajar Stovia (School tot Opleiding van Inlandsche Artsen) dan RS (Rechtsschool) sebagai tempat tinggal dan belajar. Rumah ini sekarang sudah dihibahkan keluarga dari Sie Kong Liong sebagai musieum.
Siapakah Ketua Kongres Pemuda 1928?
Susunan Panitia Kongres Kongres diselenggarakan pada 27-28 Oktober 1928 di Weltevreden oleh sebuah panitia dengan susunan sebagai berikut: Ketua: Soegondo Djojopoespito (PPPI) Wakil Ketua: R.M. Djoko Marsaid (Jong Java) Sekretaris: Muhammad Yamin (Jong Sumatranen Bond) Bendahara: Amir Sjarifuddin (Jong Bataks Bond)
10 Tokoh Penting Sumpah Pemuda Beserta Foto dan Perannya
Sesuai catatan sejarah, siapakah saja 10 Tokoh tersebut;
Tujuh belas tahun sebelum Indonesia merdeka, tepatnya pada tahun 1928, para pemuda dan pemudi di seluruh Indonesia telah mengikrarkan sebuah sumpah, yaitu Sumpah Pemuda. Ikrar tersebut dilaksanakan sebagai bentuk semangat perjuangan bagi berdirinya bangsa Indonesia yang bebas dari penjajah.
Berbagai tokoh penting ikut terlibat dalam perumusan Sumpah Pemuda yang secara resmi diperingati setiap tanggal 28 Oktober. Simak daftar lengkap 10 tokoh penting Sumpah Pemuda serta informasi seputar peran mereka dalam Sumpah Pemuda berikut ini.
Sumpah Pemuda terwujud melalui sebuah kongres yang diselenggarakan oleh para pemuda dan pemudi Indonesia pada tanggal 27 hingga 28 Oktober 1928. Kongres pemuda selama dua hari tersebut berhasil menelurkan sebuah ikrar di mana para pemuda dan pemudi bercita-cita menggagas Indonesia melalui sumpah Satu Tanah Air, Satu Bangsa, dan Satu Bahasa yaitu Indonesia. Keikutsertaan beberapa tokoh penting Sumpah Pemuda turut menyumbang dan mendorong terwujudnya semangat perjuangan lewat sumpah tersebut. Bagi kamu yang belum mengetahuinya, kamu bisa lihat daftar lengkapnya berikut ini.
1. Mohammad Yamin
Tokoh penting Sumpah Pemuda yang pertama adalah Mohammad Yamin dan kamu mungkin sudah tidak asing lagi. Tokoh yang satu ini lahir di Talawi, Sawahlunto, Sumatera Barat pada tanggal 23 Agustus 1903 dan merupakan seorang sastrawan, sejarawan, budayawan, politikus, dan ahli hukum. Dalam Kongres Pemuda, Mohammad Yamin bertugas menjadi seorang sekretaris setelah sebelumnya masuk menjadi kandidat ketua. Peran besar Mohammad Yamin dalam kelahiran Sumpah Pemuda adalah rumusan resolusi Satu Tanah Air, Satu Bangsa, dan Satu Bahasa yang kemudian menjadi trilogi Sumpah Pemuda yang kita kenal saat ini.
2. Soenario Sastrowardoyo
Soenario Sastrowardoyo juga merupakan salah satu tokoh penting Sumpah pemuda yang memiliki peran cukup signifikan dalam sejarah kemerdekaan Indonesia. Soenario Sastrowardoyo berperan sebagai seorang penasihat dan membantu melancarkan perjalanan kongres karena memiliki pengalaman organisasi yang mumpuni. Pengalaman yang didapatkannya dari Belanda juga membantu para aktivis ketika berurusan dengan para polisi Hindia Belanda saat itu. Tak hanya dalam Kongres Pemuda, Soenario Sastrowardoyo juga memiliki peran penting sebagai seorang Sekretaris Perhimpunan Indonesia di Belanda.
3. Wage Rudolf Soepratman
Kalau tokoh penting Sumpah Pemuda yang satu ini mungkin sudah sangat tidak asing di telinga kamu, yaitu Wage Rudolf Soepratman atau biasa disebut dengan WR Soepratman. Tokoh ini merupakan pencipta lagu kebangsaan kita yaitu lagu Indonesia Raya yang diperdengarkan pertama kali di Kongres Pemuda saat itu. Ketika kongres, WR Soepratman meminta kepada Soegondo Djojopoespito, ketua kongres, untuk memperdengarkan lagu ciptaannya. Melalui lantunan biola, hadirin dibuat terpukau dengan lagu ciptaan WR Soepratman yang kini menjadi lagu kebangsaan Republik Indonesia.
4. Soegondo Djojopoespito
Berikutnya adalah tokoh penting Sumpah Pemuda yang berperan sebagai ketua panitia Kongres Pemuda II, yaitu Soegondo Djojopoespito. Pahlawan nasional kelahiran Tuban, Jawa Timur pada 22 Februari 1905 tersebut dipilih langsung oleh Mohammad Hatta sebagai ketua Persatuan Pemuda Indonesia di Belanda.
Tokoh yang satu ini merupakan salah satu pemuda yang aktif dalam organisasi kepemudaan yaitu PPI. Bersama dengan Mohammad Yamin dan para pemuda lainnya, Soegondo Djojopoespito berhasil menciptakan ikrar Satu Nusa, Satu Bangsa, dan Satu Bahasa Indonesia yang sekarang kita kenal sebagai Sumpah Pemuda.
5. Dolly Salim
Theodora Athia Salim atau biasa disebut dengan Dolly Salim juga merupakan salah satu tokoh penting Sumpah Pemuda. Putri dari Agus Salim inilah yang melantunkan lagu Indonesia Raya melalui biolanya meskipun ia bukanlah anggota Kongres.
Selain itu, Dolly Salim juga berinisiatif untuk melantunkan lirik lagu Indonesia Raya meskipun Kongres Pemuda dijaga oleh polisi Belanda dan melarang kata ‘merdeka’. Lirik ‘merdeka’ dalam lagu tersebut kemudian diganti dengan ‘mulia’ oleh Dolly Salim agar tidak memicu pembubaran dan penangkapan tokoh lainnya.
6. Djoko Marsaid
Jika Soegondo Djojopoespito merupakan ketua Kongres Pemuda II dan Mohammad Yamin adalah sekretarisnya, maka Djoko Marsaid adalah tokoh penting Sumpah Pemuda yang menjabat menjadi wakil ketua. Tokoh yang satu ini merupakan ketua dari Jong Java sebelum akhirnya menjabat sebagai wakil ketua mendampingi Soegondo Djojopoespito.
Tidak banyak yang diketahui dari Djoko Marsaid, namun perannya sebagai wakil ketua tetap menyumbang kontribusi besar bagi kelahiran Sumpah Pemuda dan tidak boleh kamu lupakan.
7. Amir Syarifudin
Selanjutnya adalah tokoh penting Sumpah Pemuda yang mewakili Jong Batak, yaitu Amir Syarifudin yang menjabat sebagai bendahara kongres. Pemikirannya yang sangat cerdas banyak membatu dalam proses perumusan Sumpah Pemuda kala itu.
Tak hanya Sumpah Pemuda, Amir Syarifudin juga sangat aktif dalam pergerakan anti penjajahan Jepang hingga membuatnya terancam hukuman mati. Setelah Sumpah Pemuda, Amir Syarifudin juga banyak terlibat dalam perpolitikan Indonesia hingga akhirnya ia harus dihukum mati karena terlibat dalam pemberontakan PKI Madiun tahun 1948.
8. Sarmidi Mangoensarkoro
Tokoh penting Sumpah Pemuda yang berikutnya adalah Sarmidi Mangoensarkoro yang saat itu menjadi pembicara dalam Kongres Pemuda II. Topik pembicaraannya pada saat itu adalah seputar pendidikan untuk para pemuda dan pemudi Indonesia. Ia menekankan betapa pentingnya mendapatkan pendidikan tentang nilai kebangsaan. Sarmidi Mangoensarkoro bersama Poernomowoelan juga membicarakan seputar pentingnya keseimbangan pendidikan di rumah dan di sekolah serta pendidikan anak yang harus bersifat demokratis.
9. Sie Kong Liong
cerdika.com
Sie Kong Liong merupakan salah satu tokoh penting Sumpah Pemuda yang memiliki peran dan jasa yang besar, yaitu menyediakan tempat bagi terselenggaranya Kongres Pemuda II. Tokoh yang merupakan keturunan Tionghoa ini sering luput dari perhatian sejarah Indonesia terkait Sumpah Pemuda padahal memiliki jasa yang besar. Tempat yang disediakan oleh Sie Kong Liong tersebut kini telah diresmikan menjadi Gedung Pemuda di wilayah Jakarta Pusat.
10. Johannes Leimena
Terakhir adalah tokoh penting Sumpah Pemuda yang lahir di Ambon pada tahun 1905, yaitu Johannes Leimena yang juga merupakan ketua Jong Ambon. Johannes Leimena merupakan salah satu anggota Kongres Pemuda II dan merupakan mahasiswa kedokteran di Stovia (sekarang Fakultas Keodkteran Universitas Indonesia).
Kala itu, Johannes Leimena menjabat menjadi Pembantu IV dalam kepanitiaan Kongres Pemuda II tahun 1928. Setelah Sumpah Pemuda dan kemerdekaan Indonesia, Johannes Leimena mulai aktif dalam perpolitikan Indonesia dan menjadi ketua umum Partai Kristen Indonesia tahun 1950 hingga 1957.
Selain ke 10 tokoh, masih ada begitu banyak tokoh yang tidak tercatat dalam sejarah namun tidak boleh kamu lupakan.
Perjuangan mereka dalam kemerdekaan Indonesia merupakan jasa berharga yang patut diapresiasi karena mampu menghantarkan kita sampai merdeka dan bersatu.
Hari Sumpah Pemuda 2021 jatuh pada hari ini, 28 Oktober.
Tema Sumpah Pemuda 2021 yang ke-93 kali ini mengambil tema ;
“Bersatu, Bangkit dan Tumbuh”
Tema ini diambil untuk menegaskan kembali komitmen yang telah dibangun oleh para pemuda yang diikrarkan pada tahun 1928 dalam Sumpah Pemuda
By. Berbagai Sumber
Semoga Bermanfaat.
Terima Kasih.
Baca Juga :
Baca Juga :
- Biografi Bung Tomo - Pahlawan Kemerdekaan Surabaya
- Nama - Nama Pahlawan Nasional Republik Indonesia
- Lirik Lagu - Partitur Lagu Ibu Kita Kartini Lagu Pahlawan
- Kejayaan dan Masa Ke Emasan Kerajaan-Kerajaan di Indonesia Bg.01
No comments:
Post a Comment