Detektif Rio dan Buku Tua Bajak Laut



Detektif Rio adalah seorang penyelidik terkenal di kotanya. Suatu hari, seorang wanita tua bernama Ibu Marlina datang ke kantornya membawa sebuah buku tua yang terlihat sangat lusuh. Dengan suara gemetar, Ibu Marlina bercerita bahwa buku tersebut diwariskan oleh kakeknya, seorang mantan pelaut yang diduga memiliki keterkaitan dengan bajak laut. Di dalam buku itu terdapat surat wasiat yang menyebutkan letak harta karun berharga yang disembunyikan oleh seorang bajak laut bernama Kapten Rahmat.

Rio, yang penasaran, membuka buku tersebut dengan hati-hati. Lembarannya kuning, dan beberapa sudah hampir hancur. Di salah satu halaman, ia menemukan surat yang ditulis dengan tinta hitam. Surat tersebut berbunyi:

"Untuk siapa pun yang menemukan ini, aku, Kapten Rahmat, menyimpan harta karunku di tempat yang selalu berubah, di antara dua ombak dan satu batu yang tidak pernah bergerak. Temukan kunci di dermaga lama yang telah terlupakan."

Rio merenung. Kalimat tersebut penuh teka-teki, namun sebagai detektif berpengalaman, ia tahu ada petunjuk tersembunyi. Rio memutuskan untuk pergi ke dermaga tua yang terletak di ujung kota, tempat yang sudah tidak digunakan selama puluhan tahun. Di sana, setelah melakukan pencarian yang mendetail, ia menemukan sebuah kunci besi tua terkubur di bawah papan kayu yang sudah lapuk.

Dengan kunci tersebut, Rio mulai menganalisis kalimat "dua ombak dan satu batu yang tidak pernah bergerak." Setelah berpikir keras, Rio menyadari bahwa ini adalah petunjuk tentang sebuah mercusuar tua yang terletak di pinggir tebing, tempat ombak selalu menghantam dengan keras, tetapi ada satu batu besar yang tak pernah berubah di sana.

Detektif Rio bergegas menuju mercusuar itu. Setelah memeriksa sekeliling, ia menemukan pintu rahasia di balik batu besar tersebut. Dengan kunci dari dermaga, ia berhasil membukanya dan menemukan sebuah peti tua yang terkunci rapat. Saat membukanya, di dalamnya terdapat koin-koin emas, perhiasan, dan permata berharga, sisa harta yang disembunyikan oleh Kapten Rahmat.

Kasus tersebut pun terselesaikan dengan gemilang. Detektif Rio, dengan kepiawaiannya, berhasil menemukan harta karun yang sudah hilang selama berabad-abad. Ibu Marlina, yang merupakan keturunan Kapten Rahmat, sangat berterima kasih dan akhirnya bisa mengetahui warisan keluarganya.


By: AI @Septadhana


Baca Juga :

NENEK TUA DAN IKAN GABUS

Detektif Rio dan Lorong Waktu Kemerdekaan




No comments: