Detektif Rio tengah menikmati secangkir kopi di kantornya ketika seorang kolektor film langka bernama Richard datang membawa sebuah gulungan film tua. "Ini dari film The Circus karya Charlie Chaplin tahun 1928," katanya sambil meletakkan gulungan itu di meja. "Ada sesuatu yang aneh dalam film ini—sebuah teka-teki yang belum terpecahkan selama puluhan tahun."
Richard memperlihatkan cuplikan film di mana seorang perempuan misterius berjalan di latar belakang, tampak memegang sesuatu di telinganya seperti sedang menelepon. "Jelas mustahil, bukan? Ponsel belum ditemukan hingga akhir abad ke-20," ujar Richard dengan nada penasaran.
Rio memutar ulang cuplikan itu beberapa kali. "Ini bisa jadi trik cahaya, properti aneh, atau... sesuatu yang lebih misterius," ujarnya sambil mengerutkan dahi.
Dengan akses ke koleksi arsip langka, Rio memulai penyelidikan. Ia menelusuri rekaman-rekaman dari tahun 1928, memeriksa siapa saja yang hadir saat pengambilan gambar. Tidak ada catatan perempuan itu sebagai pemeran tambahan resmi. Lebih aneh lagi, properti seperti itu tidak tercatat dalam inventaris film.
Rio pun melibatkan seorang ahli sejarah teknologi, Dr. Martha Hensley. Martha mengungkap bahwa meskipun perangkat komunikasi portabel seperti ponsel memang tidak ada di tahun 1928, ada eksperimen radio kecil untuk komunikasi jarak dekat yang tengah diuji oleh beberapa ilmuwan saat itu. "Namun, perangkat-perangkat itu terlalu besar untuk dibawa-bawa seperti yang ada di film ini," tambah Martha.
Rio mulai mempertimbangkan kemungkinan yang lebih tak lazim. Dia mendalami teori perjalanan waktu yang menjadi spekulasi banyak orang. Ia menghubungi seorang fisikawan teoretis yang menyebut bahwa pada prinsipnya, perjalanan waktu tidak dapat dikesampingkan sepenuhnya. "Jika memang ini pelancong waktu, mengapa dia ada di lokasi pengambilan gambar Chaplin?" fisikawan itu bertanya.
Penelusuran membawa Rio ke surat kabar lama, di mana ia menemukan berita tentang seorang perempuan bernama Eleanor Maddison yang sering muncul di berbagai lokasi pada tahun 1920-an dengan pakaian serupa. Dia dijuluki "The Phantom Walker" karena kehadirannya yang misterius di berbagai dokumentasi.
Namun, ketika Rio menyelidiki lebih jauh tentang Eleanor, jejaknya tiba-tiba menghilang pada tahun 1930 tanpa penjelasan apa pun. Sebuah surat pribadi dari salah satu teman Eleanor mencatat bahwa ia sering berbicara tentang "suara-suara dari masa depan."
Rio menyimpulkan bahwa perempuan itu mungkin bukan pelancong waktu, tetapi seseorang dengan akses teknologi eksperimental yang tidak tercatat dalam sejarah. Bisa jadi, ini adalah salah satu misteri yang sengaja dihapus dari arsip resmi.
Meski teka-teki ini tetap menggantung, Rio mengakhiri penyelidikannya dengan satu catatan: "Ada hal-hal yang tak selalu bisa dijelaskan dengan logika masa kini. Yang jelas, film Chaplin itu menjadi bukti bahwa masa lalu menyimpan rahasia yang lebih besar dari yang kita bayangkan."
Richard mengangguk pelan sambil menyimpan kembali gulungan filmnya. "Terima kasih, Detektif. Kau telah membuka pikiran saya untuk melihat sejarah dengan cara yang berbeda."
Dan dengan itu, misteri perempuan di film Chaplin tetap menjadi salah satu teka-teki terbesar di dunia perfilman.
By. @Septadhana
No comments:
Post a Comment