Penjelasan Perintah Puasa di Bulan Ramadhan dalam Islam

Sejarah perintah puasa di bulan Ramadan memiliki akar yang kuat dalam ajaran Islam dan ditetapkan melalui wahyu yang diterima oleh Nabi Muhammad ﷺ. Berikut adalah rangkaian sejarah perintah puasa Ramadan:



1. Puasa Sebelum Islam

Sebelum diwajibkan bagi umat Islam, praktik berpuasa telah ada dalam berbagai tradisi keagamaan. Misalnya:

  • Yahudi dan Nasrani: Kaum Yahudi berpuasa pada hari-hari tertentu seperti Yom Kippur. Dalam agama Nasrani, puasa juga dipraktikkan oleh umat Kristen.

  • Arab Pra-Islam: Masyarakat Arab sudah mengenal puasa, terutama pada Hari Asyura (10 Muharram), yang biasa dilakukan oleh suku Quraisy dan Yahudi di Madinah.

2. Perintah Puasa dalam Islam

Perintah puasa Ramadan turun pada tahun ke-2 Hijriyah (624 M) melalui wahyu Allah dalam Surah Al-Baqarah ayat 183-185:

"Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa." (QS. Al-Baqarah: 183)

Ayat ini menunjukkan bahwa puasa sudah menjadi kewajiban bagi umat sebelumnya dan sekarang diwajibkan bagi kaum Muslimin.

3. Tahapan Pensyariatan Puasa

Sebelum puasa Ramadan diwajibkan, ada beberapa tahapan:

  1. Puasa Asyura (10 Muharram) – Awalnya disunnahkan sebelum kewajiban puasa Ramadan turun.

  2. Puasa Ramadan dengan Pilihan – Pada awalnya, umat Islam diberi pilihan antara berpuasa atau membayar fidyah dengan memberi makan orang miskin. Namun, kemudian hukum ini dihapus dan puasa Ramadan diwajibkan bagi semua yang mampu.

  3. Penetapan Aturan Puasa – Awalnya, umat Islam boleh makan dan minum hingga mereka tidur setelah berbuka. Jika tertidur, mereka tidak boleh makan hingga malam berikutnya. Kemudian aturan ini diperbarui dalam QS. Al-Baqarah: 187, yang membolehkan makan dan minum hingga waktu fajar.

4. Hikmah dan Tujuan Puasa

Puasa Ramadan tidak hanya bertujuan menahan lapar dan haus, tetapi juga untuk:

  • Meningkatkan ketakwaan kepada Allah.

  • Mengontrol hawa nafsu dan membentuk kedisiplinan.

  • Merasakan penderitaan orang miskin sehingga tumbuh rasa empati.

  • Menjaga kesehatan dengan pola makan yang lebih teratur.

Sejak saat itu, puasa Ramadan menjadi salah satu rukun Islam yang wajib dijalankan setiap tahunnya oleh seluruh umat Muslim yang memenuhi syarat.


Penjelasan Perintah Puasa Ramadan dalam Islam

Puasa Ramadan adalah salah satu dari lima rukun Islam yang diwajibkan kepada setiap Muslim yang memenuhi syarat. Perintah puasa ini terdapat dalam Al-Qur’an, Hadis Nabi, dan ijma’ (kesepakatan ulama).




1. Dalil Perintah Puasa Ramadan

a. Al-Qur'an

Perintah puasa Ramadan secara jelas disebutkan dalam Surah Al-Baqarah ayat 183-185:

  1. QS. Al-Baqarah: 183

    "Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa."

    Makna: Puasa sudah menjadi kewajiban bagi umat terdahulu sebelum Islam, dan tujuannya adalah membentuk ketakwaan.

  2. QS. Al-Baqarah: 184

    "... Dan bagi orang yang berat menjalankannya, wajib membayar fidyah, yaitu memberi makan seorang miskin. Tetapi jika seseorang dengan kerelaan hati mengerjakan kebaikan, maka itu lebih baik baginya. Dan berpuasa lebih baik bagimu jika kamu mengetahui."

    Makna: Pada awalnya, umat Islam diberi pilihan antara berpuasa atau membayar fidyah (memberi makan orang miskin), tetapi kemudian aturan ini dihapus dan puasa diwajibkan secara penuh.

  3. QS. Al-Baqarah: 185

    "Bulan Ramadan adalah bulan yang di dalamnya diturunkan Al-Qur'an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan mengenai petunjuk itu serta pembeda (antara yang benar dan yang batil). Maka, barang siapa di antara kamu menyaksikan (datangnya) bulan itu, hendaklah ia berpuasa..."

    Makna: Bulan Ramadan memiliki keistimewaan karena menjadi bulan diturunkannya Al-Qur'an, dan puasa diwajibkan bagi mereka yang mendapati bulan tersebut.


b. Hadis Nabi ﷺ

Rasulullah ﷺ juga menegaskan kewajiban puasa dalam sabda beliau:

  1. Hadis dari Ibnu Umar r.a.:

    "Islam dibangun di atas lima perkara: Bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusan-Nya, menegakkan salat, menunaikan zakat, berpuasa di bulan Ramadan, dan berhaji ke Baitullah."
    (HR. Bukhari dan Muslim)

    Makna: Puasa Ramadan termasuk dalam lima pilar utama Islam yang harus dijalankan oleh setiap Muslim.

  2. Hadis dari Abu Hurairah r.a.:

    "Barang siapa yang berpuasa di bulan Ramadan dengan penuh keimanan dan mengharapkan pahala dari Allah, maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu."
    (HR. Bukhari dan Muslim)

    Makna: Selain menjadi kewajiban, puasa Ramadan juga memiliki keutamaan besar dalam menghapus dosa-dosa yang telah lalu.


2. Syarat Wajib Puasa Ramadan

Puasa Ramadan wajib bagi setiap Muslim yang memenuhi syarat berikut:

  1. Islam – Orang non-Muslim tidak diwajibkan.

  2. Baligh (dewasa) – Anak-anak tidak wajib, tetapi dianjurkan untuk belajar berpuasa.

  3. Berakal – Orang gila atau tidak sadar tidak terkena kewajiban.

  4. Sehat – Orang yang sakit atau lemah boleh tidak berpuasa tetapi harus menggantinya di kemudian hari.

  5. Mampu – Orang yang sangat tua atau sakit parah dan tidak bisa sembuh boleh membayar fidyah.

  6. Tidak dalam keadaan haid atau nifas – Wanita yang sedang haid atau nifas tidak boleh berpuasa, tetapi wajib menggantinya setelah Ramadan.


3. Rukun dan Tata Cara Puasa Ramadan

a. Rukun Puasa

  1. Niat – Harus dilakukan pada malam sebelum berpuasa.
    Contoh niat:

    "Nawaitu shauma ghadin ‘an adā’i fardhi syahri Ramadhāna hadzihis sanati lillāhi ta‘ālā."
    (Saya niat berpuasa esok hari untuk menunaikan kewajiban bulan Ramadan tahun ini karena Allah Ta'ala.)

  2. Menahan diri dari segala hal yang membatalkan puasa – Seperti makan, minum, berhubungan suami-istri, dan lain-lain sejak fajar hingga maghrib.


4. Hal-Hal yang Membatalkan Puasa

  1. Makan dan minum secara sengaja – Jika lupa, puasa tetap sah.

  2. Muntah dengan sengaja – Jika tidak sengaja, puasa tidak batal.

  3. Keluar mani karena syahwat – Baik melalui hubungan suami-istri maupun aktivitas lainnya.

  4. Haid atau nifas – Wanita yang mengalami ini wajib mengganti puasanya setelah Ramadan.

  5. Murtad (keluar dari Islam) – Karena puasa hanya berlaku bagi Muslim.


5. Hikmah dan Manfaat Puasa Ramadan

a. Hikmah Spiritual

  1. Meningkatkan ketakwaan – Puasa melatih diri untuk lebih taat kepada Allah.

  2. Menghapus dosa-dosa – Seperti yang disebutkan dalam hadis.

  3. Meningkatkan rasa syukur – Dengan merasakan lapar, seseorang lebih menghargai nikmat makanan.

  4. Mendekatkan diri kepada Allah – Karena di bulan Ramadan, pahala dilipatgandakan.

b. Manfaat Kesehatan

  1. Detoksifikasi tubuh – Puasa membantu membersihkan racun dalam tubuh.

  2. Meningkatkan kontrol diri – Mengurangi kebiasaan buruk seperti merokok atau makan berlebihan.

  3. Menjaga berat badan – Dengan pola makan yang teratur.


Kesimpulan

Perintah puasa Ramadan adalah kewajiban bagi umat Islam yang telah diperintahkan dalam Al-Qur’an dan Hadis. Puasa bukan hanya ibadah fisik, tetapi juga latihan spiritual yang bertujuan untuk meningkatkan ketakwaan dan kedekatan kepada Allah. Selain itu, puasa memiliki berbagai manfaat baik dari segi kesehatan maupun sosial.

Puasa Ramadan adalah momen penting untuk memperbaiki diri, meningkatkan ibadah, dan meraih keberkahan di bulan suci.



By. @Septadhana


No comments: