(Kisah Investigasi Drama Surabaya)
ADEGAN 1 – PAGI PANIK DI JOJORAN 3
Suara teriakan “Maling! Maling motor!” menggema di gang sempit Jojoran 3, Gubeng, Surabaya. Warga berhamburan keluar rumah. Seorang pria berjaket hitam tampak menyalakan motor matic dan melaju kencang ke ujung gang.
Dian Mieke, pemilik motor itu, berlari tanpa alas kaki sambil berteriak histeris. Ibunya yang mendengar ikut keluar rumah. Warga lain spontan mengejar.
Beberapa meter kemudian, motor si pencuri oleng menabrak tiang listrik. Warga berhasil menangkapnya. Emosi memuncak—teriakan, makian, dan dorongan membuat suasana kacau. Seseorang berinisiatif mengikat pelaku ke tiang listrik, bahkan menyiram sedikit bensin “buat nakutin.”
Namun tak lama kemudian, api tiba-tiba menyambar.
Warga menjerit. Tubuh si pencuri terbakar. Seseorang mencoba menolong dengan air, sebagian lagi berlari mencari kain basah.
ADEGAN 2 – KEDATANGAN DETEKTIF RIO
Beberapa jam setelah kejadian, Detektif Rio Santoso tiba di lokasi. Pria itu mengenakan jas krem dengan papan identitas kepolisian tergantung di saku. Ia datang bersama Kapolsek Gubeng, Kompol Eko Sudarmanto.
ADEGAN 3 – WAWANCARA DENGAN SAKSI
ADEGAN 4 – JEJAK DI TKP
ADEGAN 5 – PENELUSURAN IDENTITAS PELAKU
Namun Rio menemukan keanehan—telepon genggam Andri yang diamankan petugas berisi pesan dari nomor tak dikenal:
“Target Jojoran 3. Ambil cepat, jangan sampai ketahuan. Kalau gagal, buang barangnya.”
Rio menatap layar ponsel itu lama. “Ini bukan curanmor biasa. Ada yang menyuruhnya.”
ADEGAN 6 – JEJAK PEMESAN DAN PEMBAKARAN
Tim cyber crime menelusuri nomor misterius itu. Hasilnya: nomor tersebut aktif menggunakan kartu prabayar yang didaftarkan dengan identitas palsu. Namun lokasi terakhir sinyalnya terdeteksi di Pasar Keputran, sekitar dua kilometer dari Jojoran.
Rio dan Eko segera bergerak. Di lapak penjual onderdil motor bekas, mereka menemukan kamera CCTV kecil menghadap jalan. Dalam rekaman, terlihat seseorang bertopi hitam berdiri di dekat gang, menyalakan sesuatu—kemungkinan korek besar atau pemantik butana—beberapa detik sebelum kobaran api muncul.
ADEGAN 7 – FAKTA TERUNGKAP
Dari hasil penyelidikan lanjutan, diketahui bahwa Andri merupakan bagian dari jaringan pencuri motor yang menjual hasil curian ke bengkel modifikasi ilegal di kawasan Sidoarjo. Pemimpin kelompok itu dikenal dengan nama samaran “Haji Darto”, mantan montir yang menjadi dalang di balik perdagangan motor curian lintas kota.
Andri yang gagal menjalankan tugasnya dianggap membahayakan operasi jaringan, sehingga mereka mengatur “pembersihan” cepat di lokasi—menyulut api untuk membungkamnya sebelum bisa bicara.
ADEGAN 8 – PENUTUP: KEBENARAN DAN API
Malam itu, Rio berdiri di depan tiang listrik Jojoran 3 yang kini tinggal bekas hitam di aspal. Lampu jalan temaram, angin malam membawa bau bensin yang samar.
“Kadang api tak hanya membakar tubuh,” gumamnya, “tapi juga membakar rahasia yang belum sempat terungkap.”
 
No comments:
Post a Comment