Saturday, December 06, 2025

Alternatif Blackbox.ai di 2025


Berikut beberapa AI coding assistant yang layak dipertimbangkan sebagai alternatif Blackbox.ai:
  1. GitHub Copilot

    • Salah satu yang paling populer. Wikipedia+1

    • Integrasi kuat dengan VS Code, JetBrains, dsb. Emergent+1

    • Context-aware: bisa memberikan saran kode berdasarkan komentar atau kode yang sudah ada. New AI Trends

    • Harga: ada model berlangganan (tergantung plan) → bisa jadi relatif mahal, terutama di tingkat enterprise.

    • Kelemahan: meskipun sangat canggih, kadang saran kurang “kustom” untuk proyek sangat spesifik, dan AI tetap perlu dicek ulang.

  2. Tabnine

  3. Codeium (atau Windsurf)

    • Free / open-source di beberapa mode. New AI Trends+1

    • Integrasi dengan IDE populer (VS Code, JetBrains, dsb.). New AI Trends

    • Alternatif yang sangat hemat biaya dibanding beberapa AI agent premium.

    • Kekurangan: mungkin tidak sekaya fitur “agent” seperti Blackbox (tergantung versi), dan performa saran bisa berbeda-beda tergantung model.

  4. Qodo (dulu Codium)

    • Fokus pada code review dan kualitas kode, bukan hanya autocomplete. Wikipedia

    • Bisa integrasi dalam workflow Git (pull request, review) dan CI/CD. Wikipedia

    • Lebih “aman” dalam arti kualitas kode: saran tidak hanya membuat fungsi, tetapi juga menguji dan mengecek integritas kode.

    • Kekurangan: lebih cocok untuk tim atau proyek besar; mungkin “overkill” untuk skrip sederhana.

  5. Sourcegraph Amp

    • Sourcegraph meluncurkan “Amp” sebagai AI coding agent di 2025. Wikipedia

    • Kemampuan: generate kode, dokumentasi, menulis test, refactoring proyek besar. Wikipedia

    • Harga berbasis kredit — bisa lebih fleksibel jika tidak dipakai intensif. Wikipedia

    • Kekurangan: mungkin butuh kurva pembelajaran, dan tergantung seberapa besar proyek kamu.

  6. Devin AI

    • Asisten AI otonom dari Cognition Labs yang bisa melakukan tugas pemrograman. Wikipedia

    • Bisa dipakai untuk generate kode, mengotomatiskan beberapa bagian pengembangan.

    • Karena sifatnya “agent”, dapat melakukan workflow yang lebih kompleks daripada sekadar melengkapi kode.

    • Kekurangan: mungkin biaya tinggi, dan risiko privasi / kontrol tergantung plan (SaaS / enterprise).

  7. CodingGenie

    • Research-oriented assistant yang proaktif: memberi saran bug fixing, unit test, dan fitur lainnya secara kontekstual. arXiv

    • Open-source (atau setidaknya tersedia di GitHub), jadi bisa dikustomisasi. arXiv

    • Cocok untuk developer atau peneliti yang suka eksperimen dan ingin kontrol lebih besar atas AI.

    • Kekurangan: mungkin belum “sehalus” tool komersial besar, dan stabilitas / UI bisa kurang canggih.

  8. DeepSeek-Coder-V2

    • Model kode LLM open-source dengan skala besar. arXiv

    • Mendukung banyak bahasa pemrograman (bahkan ratusan) dan konteks panjang. arXiv

    • Karena open-source, potensi untuk dijalankan secara lokal → privasi lebih tinggi dan kontrol penuh atas data.

    • Kekurangan: membutuhkan resource komputasi jika dijalankan lokal, dan butuh setup cukup teknis.

  9. Eclipse Theia + Theia Coder

    • Theia adalah IDE open-source yang bisa dipasangi kemampuan AI (“Theia AI”). Wikipedia

    • Dengan Theia Coder, kamu bisa punya assistant AI yang terintegrasi di dalam IDE open-source → potensi kontrol data lebih besar. Wikipedia

    • Cocok untuk tim yang ingin menghindari solusi proprietary penuh sambil tetap memakai AI coding.

    • Kekurangan: butuh setup IDE tambahan, mungkin tidak semulus ekstensi seperti Copilot di VS Code.


✅ Rekomendasi Berdasarkan Kebutuhan

Tergantung kebutuhan kamu, berikut rekomendasi mana alternatif yang bisa paling “worth it”:

  • Kalau kamu butuh autocomplete cepat dan kontekstual + sering di VS Code / JetBrains: GitHub Copilot atau Tabnine.

  • Kalau kamu peduli privasi kode / ingin AI lokal: Tabnine (on-device) atau DeepSeek-Coder-V2 (jika punya resource).

  • Kalau kamu ingin review kode + kualitas, bukan hanya menulis kode: Qodo.

  • Kalau kamu butuh agent AI untuk otomatisasi tugas pemrograman lebih kompleks: Devin AI atau Sourcegraph Amp.

  • Kalau kamu pengembang open-source / peneliti: CodingGenie atau DeepSeek-Coder-V2.

  • Kalau kamu suka IDE open-source: Theia + Theia Coder.


By. RSW






No comments: