Bab 1: Mayat di Hotel Kota Tua
Tanggal 12 Oktober 1997, di sebuah hotel tua berlantai tiga di jantung kota Semarang, ditemukan jasad seorang wanita di kamar 308. Wanita itu, diketahui bernama Maria Natalia, 28 tahun, seorang penyanyi lounge dengan latar belakang yang misterius.
Tubuhnya tergeletak kaku, mengenakan gaun merah beludru, tak ada luka tusuk, tak ada senjata, hanya bekas lebam di leher dan sisa lipstik di cermin kamar, membentuk huruf samar: “R”.
Polisi lokal kesulitan menyimpulkan penyebab kematian. Tidak ada saksi, tidak ada sidik jari yang cocok, tidak ada rekaman CCTV (hotel tersebut tua, sistem pengawasannya minim). Dalam seminggu, kasus itu masuk ke tumpukan perkara dingin.
Bab 2: Kasus yang Dilupakan
Hingga 20 tahun kemudian, pada tahun 2017, muncul pembunuhan serupa. Seorang wanita muda ditemukan tewas di sebuah hotel tua di Bandung, dengan mode kematian identik: bekas lebam di leher dan huruf “R” tertulis dengan lipstik merah di cermin kamar mandi.
Kepolisian curiga ada pola. Maka mereka menghubungi Detektif Rio, seorang penyelidik independen yang dikenal menyelesaikan kasus-kasus dingin yang nyaris mustahil. Rio, mantan profiler kriminal, telah menangani kasus perdagangan organ dan pembunuhan lintas negara di masa lalu.
Detektif Rio kembali membuka berkas kasus Maria tahun 1997. Ia menemukan bahwa ada tiga pembunuhan serupa yang terjadi di antara tahun 1997 hingga 2017:
-
2001: Di Surabaya
-
2009: Di Medan
-
2017: Di Bandung
Semuanya terjadi di hotel tua, semua korban adalah wanita muda, dan semuanya meninggalkan huruf "R" di cermin.
Bab 3: Pola dalam Bayangan
Detektif Rio memperhatikan sesuatu yang aneh.
“Huruf ‘R’ itu bukan untuk menyebut nama pelaku. Tapi tanda. Sesuatu seperti simbol atau... urutan.”
Ia membandingkan semua foto TKP, dan menemukan detail kecil yang sama:
-
Telepon di kamar korban selalu tergantung tidak sempurna
-
Semua korban memesan kamar melalui resepsionis tertentu
Detektif Rio menemukan nama resepsionis itu: Raymond Sutanto. Tapi ia menghilang sejak tahun 2009. Lacakannya membawa Rio ke sebuah panti jompo di Jakarta, tempat Raymond akhirnya ditemukan. Sudah tua, lumpuh, dan tak banyak bicara.
Namun saat Detektif Rio menunjukkan foto korban Maria dari tahun 1997, mata Raymond berlinang air mata.
“Dia... yang pertama. Aku tahu siapa pembunuhnya. Tapi aku diam karena aku... takut.”
Bab 4: Sang Bayangan
Raymond mengaku bahwa ia melihat pelaku keluar dari kamar Maria malam itu — seorang pria berdasi hitam, mengenakan topi fedora. Pria itu masuk menggunakan kunci duplikat, dan tidak pernah tercatat sebagai tamu.
Namanya adalah Raka, mantan petugas keamanan yang pernah dipecat oleh pihak hotel karena pelecehan seksual terhadap staf. Tidak ada laporan, tidak ada dakwaan. Ia lenyap.
Rio mendalami catatan kepegawaian lama, dan menemukan bahwa Raka bekerja di hotel-hotel lain yang menjadi TKP pembunuhan berikutnya, selalu berpindah setelah kejadian. Bahkan, pada tahun 2017, ia bekerja sebagai cleaning service paruh waktu di hotel di Bandung — namun menggunakan nama palsu.
Dengan bantuan analisis sidik jari dan pencocokan DNA dari sikat gigi milik korban tahun 2009, Rio menemukan bekas sel kulit pelaku yang tertinggal di tirai kamar — setelah melalui pemeriksaan DNA mikro di laboratorium forensik modern.
99,7% cocok. Pelakunya adalah Raka Hidayat, nama asli, lahir 1962.
Bab 5: Penangkapan Setelah 23 Tahun
Tanggal 14 April 2020, di sebuah rumah kontrakan tua di daerah Cibinong, Raka ditangkap. Saat ditanya motifnya, Raka berkata pelan:
“Semua perempuan itu... sama. Mereka menolak cinta. Huruf ‘R’ adalah... rasa sakit saya.”
Ia dijatuhi hukuman penjara seumur hidup setelah terbukti melakukan empat pembunuhan berantai selama lebih dari dua dekade, dengan motif kelainan kejiwaan dan dendam terhadap perempuan.
Epilog: Detektif yang Tak Menyerah
Detektif Rio menuliskan laporan terakhirnya:
“Dalam kasus ini, waktu bukan penghalang utama — tapi ketakutan, kelalaian, dan kehilangan keberanian untuk menghadapi kebenaran. Keadilan mungkin tertunda, tapi selama ada cahaya, bayangan pasti akan terbentuk. Dan kita akan terus mengejarnya.”
Kasus ini menjadi studi kasus di pelatihan detektif di beberapa akademi kepolisian. Dan Rio? Ia kembali ke kehidupannya yang tenang... hingga panggilan berikutnya datang.
Semoga Menghibur.
@SeptaDhana
- Cerita ; Akhir dari Detektif Rio (Lanjutan dari kasus sebelumnya)
- Cerita ; Simetri Cermin (lanjutan dari Perjamuan Sunyi dan Resonansi Terakhir)
- Cerita ; Perjamuan Sunyi
- Cerita ; Resonansi Terakhir
- Cerita ; Bayangan di Kamar 308 - Berdasarkan Kisah Nyata
- Cerita ; Aurora: Penjaga Bintang Terakhir
- AI PART 01: Awal dari Kecerdasan Buatan yang Mengubah Dunia!
- Kartun AI Anomali: Lucu Tapi Bisa Merusak Pola Pikir Anak, Jangan Sampai Anak Kamu Nonton Kartun AI Ini! Ini Alasannya...
- Sangkuriang Baru - Bahasa Jawa
- EduFAIR 2025 Membuat Comic
No comments:
Post a Comment