Bab investigasi terbaru oleh Detektif Rio, kini membawanya ke Kalimantan dan Bali, dua lokasi yang menyimpan arsip biologis dan spiritual dari proyek paling rahasia dalam sejarah bayangan bangsa ini.
“Bab: Tanah Damar & Bayangan Matahari”
Bab 7: Kalimantan – Suara dari Resin
Desa Mangkupadi, Kalimantan Utara.
Detektif Rio menjejakkan kaki di hutan yang sunyi. Ia mengikuti koordinat yang ditinggalkan oleh Vira dalam pesan rahasia: sebuah titik merah pada peta satelit — di tengah hutan damar putih yang tak terjamah manusia sejak 1960-an.
Jejak Mayat Tanpa Luka
Detektif Rio dibantu oleh pemandu lokal menemukan sebuah bunker tua setengah terendam rawa. Di dalamnya: enam kerangka manusia duduk rapi di kursi logam, semua masih memegang buku tulis.
Tak ada tanda kekerasan. Tapi pada bagian tengkorak belakang, ditemukan lubang kecil seperti bekas alat tusuk saraf — disebut dalam dokumen LARENA sebagai:
"Pemetik Roh Temporer."
Buku yang digenggam salah satu kerangka terbuka dan bertuliskan:
“Aku tak tahu lagi siapa yang menulis ini. Tapi ia seperti aku. Dan kita sedang berbicara tentang masa yang bahkan belum terjadi.”
Penglihatan Diri Sendiri
Dan ia melihat Vira kecil... menatapnya dengan mata penuh marah.
Detektif Rio tersadar. Resin ini tidak membuka masa lalu — resin ini mengaktifkan sisa memori leluhur di dalam gen manusia.
Arsip Suara Tertanam di Tulang
Dengan alat mikroskop suara, Lira (asisten forensik) menemukan bahwa tulang dada salah satu kerangka memuat getaran unik — pola ritmik yang jika diputar ulang, membentuk suara manusia:
“Jika kamu mendengar ini, kamu adalah bagian dari kami. Ingatanmu bukan milikmu sendiri. Tapi milik seluruh kesalahan sejarah yang belum dibayar.”
Bab 8: Bali – Pura Bayangan
Di sinilah korban dari trauma massal dimasukkan ke dalam kondisi trance dan diberi sugesti bahwa mereka adalah pelaku, bukan korban — sebuah teknik pembalikan tanggung jawab sejarah.
Penari Buta dan Bayangan Api
“Kamu mencari kebenaran. Tapi kamu memakai nama palsu.”
Detektif Rio terdiam.
Penari itu membuka telapak tangannya. Ada lambang spiral dan tiga titik, simbol proyek LARENA tingkat final — dikenal sebagai:
“Program Pelarutan Ego Sosial: Umbi Tertinggi.”
Ritual Simulasi Jiwa
Di bawah pura, Rio menemukan ruangan dengan cermin bundar raksasa dan tempat tidur batu. Di dinding, tertulis aksara kuno Bali modern yang jika diterjemahkan:
“Di sini tubuhmu mati. Tapi jiwamu akan dikembalikan pada generasi yang paling berdosa.”
Di ruangan itu, satu artefak ditemukan: fragmen kulit manusia yang tertanam dengan mikro-ukiran seperti sidik jari.
Pakar forensik menyimpulkan:
“Ini bukan kulit biasa. Ini digunakan sebagai media penyimpanan informasi emosional. Seperti harddisk perasaan.”
Bab 9: Peta Keseluruhan Terbentuk
Kini Detektif Rio memiliki fragmen dari empat lokasi:
-
Nada memori di Jogja (Felia)
-
Identitas terpecah di Jakarta dan Trawas (Edwin & keluarga Tirtoatmodjo)
-
Trauma genetik di Kalimantan
-
Pencucian spiritual di Bali
Ia mencocokkannya ke peta LARENA yang pernah ia temukan.
Bab 10: Menuju Final
Detektif Rio sadar:
Ia tak hanya menyelidiki pembunuhan. Ia sedang merakit ulang warisan psikis seluruh bangsa yang dibentuk melalui eksperimen, kekuasaan, penghapusan sejarah, dan darah.
Tuan Spiral.
Semoga Menghibur.
@RSW
No comments:
Post a Comment